“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Rasulullah ﷺ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”

Ruam Kulit Penderita HIV Ada Herbalnya Lebih cepat Sembuhnya


Sesudah Di Obati 
Sebelum DI Obati

Sekitar 90 % orang yang terinfeksi HIV cenderung mengalami gejala pada kulit berupa ruam dalam beberapa bulan pertama setelah tertular virus, melansir UC San Diago Helth.

Ruam merupakan salah satu gejala awal HIV pada kulit yang biasanya di alami selama 2-4 minggu.

Apa penyebab dan ciri ciri ruam pada kulit yang menandakan infeksi HIV ? Gejala HIV/AIDS pada kulit ini sebenarnya hampir mirip dengan ruam secara umum, seperti: 

  • Ruam berupa bintik-bintik merah yang tersebar merata.
  • Bagian tengah ruam memiliki benjolan kecil.
  • Ruam terasa gatal.
  • Munculnya ruam menjalar dari wajah hingga ke seluruh tubuh, termasuk kaki dan tangan.

Di luar dari faktor kekebalan tubuh, timbulnya gejala HIV pada kulit ini juga dapat dipengaruhi oleh:

1. Efek samping obat-obatan

Dilansir dari HIV.gov, ada 3 kelompok obat antiretroviral yang bisa menimbulkan ruam kulit pada penderita HIV, yaitu:

  •  Non – Nucleusid reverse trancriptase inhibitors ( NNRTIs)
  • Nucleuside reverse transcriptase inhibitors (NRTI)
  • Protease inhibitors(Pls) atau inhibitor protease
Ruam pada kulit paling sering muncul diakibatkan oleh efek samping obat ARV jenis Nevirapine. Melansir HIV Pharmaco Vigilance, 5% pengguna Nevirapine melaporkan timbulnya ruam pada kulit mereka.

2. Stevens-Johnson syndrome

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi yang terjadi akibat hipersensitivitas obat dan berisiko mengancam nyawa.

SJS diyakini sebagai gangguan sistem kekebalan tubuh yang dipicu oleh infeksi, obat, atau keduanya. SJS biasanya dimulai dengan demam dan sakit tenggorokan sekitar 1-3 minggu setelah memulai terapi ARV. 

Gejala HIV pada kulit akibat SJS biasanya ditandai dengan munculnya borok atau lesi dengan bentuk tidak beraturan. Lesi kulit ini muncul di mulut, alat kelamin, dan anus.

Ukuran lesi atau borok biasanya sebesar 1 inci atau 2,5 sentimeter (cm) dan tersebar di wajah, perut, dada, tungkai, hingga telapak kaki.

Nevirapine dan abacavir adalah 2 jenis obat antiretroviral yang paling berisiko tinggi menyebabkan SJS.

3. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah salah satu penyebab kemunculan ruam yang paling umum pada pengidap HIV/AIDS. Gejala pada kulit ini muncul pada sekitar 80% pengidap HIV dan didiagnosis sebagai penyakit komplikasi.

Ruam dermatitis seboroik biasanya tampak kemerahan dan bersisik yang suka muncul di bagian kulit berminyak, seperti kulit kepala, wajah, dan dada.

Dalam kasus yang lebih parah, ruam HIV pada kulit dapat muncul dengan ciri-ciri jerawat bersisik di sekitar wajah, di belakang dan bagian dalam telinga, hidung, alis, dada, punggung atas, atau ketiak.

BAGAIMANA CARA MENGOBATINYA 

Di samping menggunakan metode pengobatan HIV kami juga menggunakan ramuan khusus kulit. Insya Alloh dengan menggunakan HIODERMA bisa lebih cepat di sembuhkan

Disclaimer :

Untuk Hasil Sembuh Fungsional Permanen Umumnya di butuhkan pengobatan selama 3-6 bulan pengobatan. Faktor kondisi tubuh seseorang dan suport keluarga sangat berpengaruh terhadap reaksi kesembuhan. Simpanlah alamat & nomor HP kami 082332222009