Tes deteksi HIV sebaiknya dilakukan oleh tiap orang yang mencurigai dirinya tertular HIV tanpa menunggu kemunculan gejala-gejala tertentu.
Agar dapat mendeteksi HIV dengan tepat, tes deteksi HIV perlu dilakukan pada waktu yang tepat. Umumnya, virus HIV baru akan terdeteksi dalam tubuh empat minggu setelah terjadi pajanan terhadap virus ini.
Banyak orang masih merasa enggan untuk melakukan tes HIV karena stigma yang ada terhadap penyakit ini. Padahal, makin cepat terdeteksi dan ditangani, maka makin efektif hasil pengobatan HIV. Selain itu, dengan mengetahui status HIV, penderitanya dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus ini.
Siapa yang Sebaiknya Memeriksakan Diri?
Sebagian pengidap tidak menyangka bahwa virus HIV telah bersarang dalam tubuh mereka karena tidak merasakan gejala apa-apa. Ibu hamil juga disarankan untuk memeriksakan diri dengan tes HIV, sehingga yang terdeteksi positif dapat menjalani pengobatan sedini mungkin dan mengurangi risiko penyebaran virus kepada bayinya.
Berikut ini adalah kelompok orang yang dikategorikan berisiko mengidap HIV.
- Mengidap TB, hepatitis atau penyakit menular seksual seperti herpes, sifilis, klamidia, trikomoniasis, atau gonore.
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
- Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman seperti kondom dengan orang yang latar belakang seksualnya tidak diketahui dengan pasti.
- Berhubungan seksual dengan pengguna narkoba.
- Pernah menyuntikkan obat-obatan atau berbagi alat suntik dengan orang lain.
- Memiliki ibu yang mengidap HIV.
- Hamil di luar rencana.
- Pernah menerima transfusi darah yang kesterilannya diragukan.
Bagaimana Cara Mengakses Tes Deteksi HIV?
Tidak semua rumah sakit atau lembaga memberikan layanan tes HIV. Anda dapat mengakses daftar rumah sakit atau lembaga HIV yang menyediakan layanan HIV terdekat. Paket tes umumnya dapat terdiri dari: deteksi infeksi menular seksual (IMS), konseling sebelum tes HIV, tes HIV, dan konseling setelah tes HIV. Beberapa lembaga memberikan seluruh jenis pelayanan di atas, sementara yang lain hanya memberikan satu atau dua kelas saja. Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu agar mendapat layanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Terdapat beberapa jenis tes untuk mendeteksi HIV, antara lain:
- Tes standar: pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi HIV. Dalam waktu 1-6 bulan setelah virus HIV masuk ke tubuh, tubuh akan memproduksi antibodi sebagai respons terhadap infeksi ini. Oleh karena itu tes ini sebaiknya dilakukan 1 bulan setelah kira-kira terjadi pajanan terhadap virus HIV.
- Tes antibodi cepat: umumnya tes ini merupakan pemeriksaan darah untuk menemukan antibodi HIV dalam darah dan kadang-kadang juga pada air liur. Tes juga hanya akan memberikan hasil yang akurat sebulan setelah terjadinya pajanan terhadap virus HIV.
- Tes antigen HIV: tes darah ini dapat mendeteksi HIV sekitar 20 hari lebih cepat daripada tes standar. Pemeriksaan dilakukan terhadap antigen HIV, bagian dari virus yang muncul 14-28 hari setelah infeksi.
Jika hasil tes Anda negatif, Anda dapat terus melakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan tidak berbagi alat pribadi seperti jarum suntik. Jika hasil tes Anda positif, Anda dapat segera berkonsultasi untuk mendapatkan terapi yang tepat. Makin cepat HIV terdeteksi, maka makin panjang usia harapan hidup yang dapat diupayakan
sumber : alodokter.com
Apa yang sebaiknya di lakukan selain meningkatkan daya tahan tubuh ? maka di Perlu terapi pencegahan HIV