Pengobatan HIV
Dengan kesuksesan obat antiretroviral untuk merawat HIV/AIDS,
banyak orang yang terinfeksi kini bisa menjalani hidup normal. Tapi
merawat tidak sama dengan menyembuhkan. Seruan bagi upaya penyembuhan
ini diangkat di sebuah konferensi mengenai AIDS di Vancouver, Kanada,
baru-baru ini.
Nicholas Chomont memfokuskan risetnya untuk mencari di mana virus
AIDS bersembunyi di dalam tubuh. Menurut profesor mikrobiologi dari
Universitas Montreal tersebut, meskipun belum ada obat yang bisa
menyembuhkan AIDS, kondisi saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya.
“Sejak penemuan HIV pada tahun 1983, kita sekarang memiliki senjata
yang lebih baik untuk melawan infeksi HIV. Kita memiliki obat yang lebih
baik dan lebih banyak.Jika dibandingkan kemanjuran obat-obat di masa
sebelum era terapi antiretroviral, jelas obat-obat masa kini lebih
manjur dan memiliki kandungan racun yang lebih rendah. Dan yang lebih
penting, jumlah pil yang harus dikonsumsi orang yang hidup dengan
penyakit HIV jauh berkurang. Dan ini jelas-jelas sebuah kesuksesan
ilmiah yang sangat penting," katanya.
Ia mengatakan bahwa orang yang terinfeksi HIV kini hidup lebih lama dan lebih sehat.
“Jika kita lihat kemungkinan hidup seseorang yang berumur 20 tahun
dan terinfeksi HIV di negara maju antara tahun 1995 dan sekarang, kita
melihat peningkatan drastis terkait berapa lama seseorang dapat bertahan
hidup dengan obat HIV. Dan tingkat harapan hidup ini cukup mirip dengan
populasi yang tidak terinfeksi,” ujarnya.
Chomont kemudian mengajukan pertanyaan, dengan sukses sebesar ini, mengapa obat penyembuhan penyakit HIV masih diperlukan? “Saya pikir ada beberapa jawaban untuk pertanyaan ini.
Pertama,
terapi antiretroviral tidak membasmi virus. Terapi ini banyak mengurangi
virus di dalam tubuh, namun virus ini masih ada. Karena virus ini masih
ada, maka masalah lain akan muncul atau bertahan,” ujarnya.
Salah satu masalah tersebut bukanlah masalah medis.
“Masalah pertama,” ujarnya, “adalah kriminalisasi dan stigmatisasi
orang yang hidup dengan HIV masih berlangsung hingga tahun 2015 di
kebanyakan negara di dunia. Orang-orang yang hidup dengan HIV harus
menghadapi banyak masalah, kriminalisasi, stigmasisasi di dalam keluarga
dan tempat kerja mereka. Oleh karena itu, penyembuhan HIV adalah
sesuatu hal yang kami ingin kembangkan.”
Berikutnya, meskipun ART adalah kesuksesan besar, para ahli kesehatan
mengatakan bahwa berjuta-juta orang yang memerlukannya masih tidak bisa
mendapatkan ART.
Chomont mengatakan, “Alasan ketiga mengapa kita perlu satu pengobatan
yang lebih baik dari ART adalah karena perawatan tersebut sebenarnya
cukup beracun. Dan seperti kita tahu, obat-obat ini harus diberikan
seumur hidup. Kami tahu bahwa obat ini dapat menyebabkan beberapa efek
samping. Yang lebih penting, kami belum mengetahui efek jangka panjang
obat-obat setelah 20 tahun. Jadi jika Anda butuh alasan keempat kenapa
kita memerlukan penyembuhan HIV, alasan itu adalah uang.”
Chomont menggunakan Kanada sebagai contoh. Ia mengatakan, “HIV
mengakibatkan kerugian besar dalam artian penderitaan manusia,
kehilangan pekerjaan dan beban keuangan dalam sistem kesehatan.” Dan
pasien yang berhenti mengkonsumsi obat dengan alasan apapun akan kembali
menghadapi HIV yang lebih parah.
Obat yang dapat menyembuhkan HIV akan menghilangkan semua
masalah-masalah ini. Namun untuk menyembuhkannya, harus terlebih dahulu
ditemukan di mana HIV bersembunyi di dalam tubuh. HIV dapat berkembang
pada jaringan otak, kelenjar getah bening, usus dan saluran kelamin.
Sebagian virus HIV bisa aktif sementara yang lainnya bersifat laten atau
tidak aktif, menanti kesempatan untuk menjadi aktif.
HIV juga bisa bersembunyi di tingkat selular, terutama di dalam sel
memori. Sel-sel darah putih ini merupakan bagian dari sistem daya tahan
tubuh. HIV dapat menyerang bakteri atau virus secara langsung atau
dengan mengeluarkan antibodi. Ia mengatakan tiga hambatan utama penyembuhan adalah jaringan HIV
yang gigih, jaringan sel yang terinfeksi dengan laten yang tidak bisa
dibedakan dari sel-sel yang tidak terinfeksi, dan beragam jenis jaringan
tempat virus HIV laten bersarang.
“Ada dua jenis penyembuhan yang sudah saya usulkan. Yang pertama
adalah penyembuhan steril. Ini adalah model ideal di mana kita berantas
semua jejak virus dari tubuh. Tipe penyembuhan yang kedua, mungkin lebih
realistis, adalah sesuatu yang kami sebut, penyembuhan fungsional.
Dalam jenis penyembuhan ini, kita mencoba mengurangi ukuran jaringan
virus HIV dan dan meningkatkan sistem daya tahan tubuh agar bisa
mencegah virus laten tersebut menjadi aktif.”
Professor Chomont mengatakan jika terapi antriretroviral diberikan
segera setelah infeksi, obat tersebut dapat mengurangi jumlah sel yang
terinfeksi secara drastis. Namun bagi sebagian besar orang yang
terinfeksi namun tidak menerima obat dari awal, strategi terapi
antiretroviral baru sedang dikembangkan.
Salah satunya disebut strategi “shock and kill”. Strategi
ini akan membangunkan sel-sel laten dan membuatnya menyerang sel-sel.
Namun dengan begitu sel-sel tersebut menjadi peka terhadap obat
antiretroviral. Pada saat yang sama, strategi tersebut harus mencakup
cara untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh sehingga bisa menyerang
virus.
Sampai obat HIV ditemukan, ART tetap menjadi senjata utama untuk
melawan HIV, dan studi baru menunjukkan bahwa semakin cepat pengobatan
tersebut dimulai, semakin baik. Riset untuk vaksin HIV juga terus
berlanjut. Vaksin atau penyembuhan HIV belum diharapkan akan ditemukan
dalam waktu dekat.
Sumber : http://www.voaindonesia.com
" HIV dapat berkembang
pada
jaringan otak,
kelenjar getah bening,
usus dan
saluran kelamin. "