Apa Infeksi Oportunistik Itu?
Dalam tubuh, kita membawa banyak kuman – bakteri, parasit, jamur dan virus.
Sistem kekebalan yang sehat mampu mengendalikan kuman ini. Tetapi bila
sistem kekebalan dilemahkan oleh penyakit HIV atau obat tertentu, kuman
ini mungkin tidak terkendali lagi dan menyebabkan masalah kesehatan.
Infeksi yang mengambil kesempatan dari kelemahan dalam pertahanan
kekebalan disebut “oportunistik”. Istilah “infeksi oportunistik” sering
kali disingkat menjadi “IO”.
Angka IO sudah menurun secara dramatis sejak tersedia terapi antiretroviral (ART).
Namun IO masih menimbulkan masalah, terutama untuk orang yang baru
diketahui terinfeksi HIV setelah infeksinya lebih lanjut. Banyak orang
masih dirawat inap di rumah sakit dengan IO yang berat. Akibat ini,
mereka dites HIV, dan baru diketahui terinfeksinya.
Tes untuk IO
Kita dapat terinfeksi IO, dan “dites positif” untuk IO tersebut,
walaupun IO tersebut belum menimbulkan penyakit. Misalnya, hampir setiap
orang dengan HIV jika dites untuk virus sitomegalia (cytomegalovirus
atau CMV) ternyata positif. Tetapi penyakit CMV sangat jarang
berkembang kecuali bila jumlah CD4 turun di bawah 50, yang merupakan
tanda kerusakan berat terhadap sistem kekebalan.
Untuk menentukan apakah kita terinfeksi IO, darah kita dapat dites untuk antigen (potongan kuman penyebab IO) atau untuk antibodi (protein
yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk memerangi antigen). Ditemukan
antigen berarti kita terinfeksi. Ditemukan antibodi berarti kita pernah
terpajan pada infeksi. Kita mungkin diberikan imunisasi atau vaksinasi
terhadap infeksi tersebut, atau sistem kekebalan mungkin “memberantas”
infeksi dari tubuh kita, atau pun kita mungkin tetap terinfeksi. Jika
kita terinfeksi kuman penyebab IO, dan jika jumlah CD4 kita cukup rendah
sehingga memungkinkan IO berkembang, dokter kita akan mencari tanda
penyakit aktif. Tanda ini tergantung pada IO.
IO dan AIDS
Orang yang tidak terinfeksi HIV dapat mengembangkan IO jika sistem
kekebalannya rusak. Misalnya, banyak obat yang dipakai untuk mengobati kanker menekan sistem kekebalan. Beberapa orang yang menjalani pengobatan kanker dapat mengembangkan IO.
HIV melemahkan sistem kekebalan, sehingga IO dapat berkembang. Jika kita terinfeksi HIV dan mengalami IO, kita mungkin AIDS.
Di Indonesia, Kemenkes bertanggung jawab untuk memutuskan siapa yang
AIDS. Kemenkes mengembangkan pedoman untuk menentukan IO yang mana
mendefinisikan AIDS. Jika kita HIV, dan mengalami satu atau lebih IO
“resmi” ini, maka kita dianggap AIDS.
IO Mana yang Paling Umum?
Pada tahun-tahun pertama epidemi
AIDS, IO menyebabkan banyak kesakitan dan kematian. Namun, setelah
orang mulai memakai ART, penyakit akibat IO dialami oleh jauh lebih
sedikit orang. Tidak jelas berapa banyak orang dengan HIV akan jatuh
sakit dengan IO tertentu.
Pada perempuan, penyakit pada vagina dapat menjadi tanda awal infeksi HIV. Masalah ini, antara lain, termasuk penyakit radang panggul dan vaginosis bakteri.
Berikut tercantum IO yang paling umum, berbarengan dengan penyakit
yang biasa disebabkannya, dan jumlah CD4 waktu penyakit menjadi aktif:
- Kandidiasis adalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina. Rentang CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi.
- Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit mata yang dapat menimbulkan kebutaan. Rentang CD4: di bawah 50.
- Dua macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut atau kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita terinfeksi HIV, perjangkitannya dapat jauh lebih sering dan lebih berat. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapa pun.
- Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini lebih umum dan lebih berat pada orang terinfeksi HIV.
- Mycobacterium avium complex (MAC) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam berulang, seluruh badan terasa tidak enak, masalah pencernaan, dan kehilangan berat badan yang berlebihan. Rentang CD4: di bawah 50..
- Pneumonia pneumocystis(PCP) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang gawat. Rentang CD4: di bawah 200. . Sayangnya PCP tetap menjadi IO yang agak umum pada orang yang belum diketahui HIV, atau Odha yang belum mulai ART.
- Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa yang menyerang otak. Rentang CD4: di bawah 100.
- Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru, dan dapat menyebabkan meningitis (radang pada sistem saraf pusat). Rentang CD4: TB dapat menimbulkan penyakit dengan jumlah CD4 berapa pun.
0 comments:
Posting Komentar
Berbagi pengalaman suport karena Allah