Berawal dari review saya tentang novel CODEX: Konspirasi Jahat Di Atas Meja Makan Kita. Di cover belakang tertulis:
DEPOPULATION PROGRAM ADALAH NYATA!
…….
Tahukah Anda jika HIV sengaja diciptakan untuk memusnahkan etnis asli Afrika?
……..
Kemudian mas Wikan memberikan pertanyaan yang bagus:
Wikan said:
kalau AIDS buat membasmi orang Afrika, kenapa orang Amerika dan orang di lain benua juga kena?
Karena terlalu panjang penjelasannya, maka saya buka thread baru, dengan jawaban sebagai berikut:
WHO tahun 2008 mencatat jika di benua Afrika sekurangnya ada 40
jutaan orang terjangkit HIV. Ini menurut data resmi, sedangkan semua
orang tahu jika angka di lapangan bisa lebih banyak dua atau tiga kali
dari data resmi. Di dunia ini, HIV memang dikenal sebagai pembunuh nomor
satu orang-orang kulit hitam. Dalam perkembangan penelitian, banyak
saintis dunia yang mengatakan bahwa HIV sengaja diciptakan untuk
pemusnahan massal, siapa yang mengatakan:
[1] Doktor Mangari Waathai, Doktor Biologi peraih Nobel di
tahun 2004, yang dengan tegas menyatakan jika HIV merupakan senjata
biologi yang sengaja diciptakan untuk menghabisi satu etnis manusia.
Sejarah HIV tidak berawal dari monyet-monyet yang hidup di Afrika lalu
menulari manusia. Ini dusta besar orang-orang Barat. Sebagai orang
Afrika, Mangari Waathai mengaku jika kaumnya telah berabad-abad silam
hidup berdampingan dengan monyet-monyet di alam liar, namun dahulu tidak
ada yang namanya HIV.
Referensi:
Referensi:
[2] Jacob Segal, Profesor Biologi di Humboldt University Jerman, yang berjudul “AIDS: USA Home-made Evil”.
Dalam tulisannya, Segal meyakini jika Virus HIV berawal bukan dari
Afrika, tapi dari Fort Detrick-Maryland, fasilitas penelitian senjata
kimia dan biologi rahasia yang dimiliki Pentagon yang didanai
Rockefeller, CIA, dan National Institute of Health; dengan cara
menggabungkan genom viral dari VISNA dan HTLV-1, karena keduanya nyaris
identik dengan genom HIV. Tulisannya bisa dibaca di Journal Science 1985
(227: 173-177) atau Conspiracy theories in American history: an encyclopedia, Volume 1, by Peter Knight, hal 43 dari 299.
[3] Profesor Willace L. Pannier yang meninggal baru-baru ini
mengetahui semua itu dan dia juga meninggalkan catatannya tentang fakta
di sekitar HIV. Berita kematiannya di sini. Kematiannya termasuk misterius seperti halnya para saintis lainnya yang juga masih misterius penyebab kematiannya. Baca: Highly Suspicious Deaths Of A Statistically Impossible Amount Of Top Scientists.
Tulisan di bawah ini meng-quote Novel “Codex:
Konspirasi Jahat di atas Meja Makan Kita”, hal 381-384, diceritakan
bahwa pemeran utama menyebarkan bocoran catatan-catatan rahasia ke dunia
internet (semacam wikileaks), yang membuat CIA (Unit Disinformasi) bekerja keras membuat informasi tandingan.
———- start quote ———-
Inilah catatan-catatan yang dibuat Willace L. Pannier di sela-sela
kesibukannya bergabung dengan tim khusus di Laboratorium Fort Detrick,
AS.
“HIV merupakan istilah baru bagi virus lama bernama SV40. Ini adalah
nama bagi salah satu dari sejumlah organisme viral andalan yang telah
diisolasi oleh seksi virus di Fort Detrick. SV40 dapat dijadikan sebagai
virus yang mampu menyerang dan menghancukan sistem kekebalan tubuh
manusia. Semua ini digagas oleh orang-orang seperti Prescott Bush,
Harriman, Rockefeler, dan sekutu The New World Order lainnya, yang
sepakat menjalankan agenda Eugenics Movement sejak awal tahun 1900-an”.
Eugenics Movement merupakan gerakan rasialis untuk memperbanyak ras
manusia superior (kulit putih, mata biru, dsb), dan menghancurkan ras
manusia yang dianggap inferior (kulit berwarna, lemah fisik, cacat,
dsbnya). Gerakan ini secara nyata telah dipraktekkan Adolf Hitler dengan
NAZI-nya dalam PD II. Keluarga Harriman pada tahun 1910 mendanai
Eugenics Record Office di Cold Spring Harbor, NY, dimana salah satu
produknya adalah Human Genome Project.
Pannier memaparkan bahwa ada satu nama yang erat dengan sejarah HIV itu sendiri yakni Doktor Hilary Koprowski,
seorang Yahudi Polandia. Koprowski lahir di Warsawa, 5 Desember 1916
yang kemudian dikenal dunia sebagai pakar imunologi dan juga pakar
virus. Riwayat hidup Koprowski jelas-jelas membuktikan jika NAZI memang
berkolaborasi dengan sejumlah elit Yahudi. Ketika NAZI menyerang
Polandia di tahun 1939, NAZI mengizinkan Koprowski untuk meneruskan
pendidikannya hingga meraih gelar dokter. Atas izin NAZI pula dia
meninggalkan Polandia dan pindah ke Italia, negeri sekutu NAZI. Dari
Italia, Koprowski pergi ke Brazil untuk meneliti penyakit kuning dan
virus-virus neotropik dengan dana dari Rockefeller Foundation.
Di tahun 1957, Koprowski melakukan percobaan vaksin polio di Afrika.
Koprowski menggunakan tisu ginjal monyet yang telah dipaparkan virus
SV40 dan menginjeksi vaksin yang telah terkontaminasi tersebut kepada
ribuan orang Negro Afrika. (Buku “The Dark River: A Journey to the
Source of HIV and AIDS”; dan buku “Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak
Kesehatan”). Walau mengakui hal ini, namun Koprowski menolak jika
dikatakan telah menciptakan virus HIV. (sumber: Hilary Koprowski: AIDS and the Polio Vaccine).
Walau demikain bukti-bukti di lapangan telah menunjukkan jika titik
awal epidemi AIDS memang berasal dari Afrika Tengah, lokasi yang sama
ketika Koprowski melakukan vaksinasi polio terhadap lebih dari 300 ribu
orang negro Afrika di tahun 1957 hingga 1960.
Dalam catatan akhirnya tentang HIV-AIDS, Pannier menulis:
“Sudah menjadi strategi kelompok elit ini sejak dulu untuk bermain di
dua kaki: Menciptakan penyakit, dan menciptakan obatnya. Namun tak
jarang obat yang diciptakan ternyata malah memperkuat penyakit tersebut
sehingga pasien akan memerlukan obat lain yang jauh lebih kuat dan
menyebabkan dia ketergantungan obat-obatan medis. Mereka menciptakan
banyak pelanggan dari usaha jahat ini.”
“HIV dan AIDS diciptakan oleh konspirasi jahat keluarga Harriman,
Rockefeller, dan Bush. Ketiganya kuliah di Yale University dan bergabung
dalam komunitas penyembah Lucifer Universitas Yale bernama “The Skull
and Bones Brotherhood”. Dan faktanya, Universitas Yale adalah pemegang
hak paten atas salah satu obat utama HIV yang dikenal dengan istilah d4t
atau Zerit yang ditemukan awal 1990-an, dan menunjuk Bristol Myers
untuk memproduksi dan memasarkannya. Dari obat ini saja, Yale menerima
royalti sebesar US $328 juta. Padahal, Zerit
tidak menghilangkan HIV namun hanya memperpanjang usia sehingga orang
yang menderita HIV dapat menularkannya dan “merekrut” banyak calon
pelanggan obat-obatan mereka.“
———- end quote ———-
Sebagai rujukan tambahan, silakan lihat video dokumenter: IN LIES WE TRUST.Film karya Sir Leonard George Horowitz tentang sejarah bioterorism, termasuk bagaimana AIDS dan vaksin-vaksin jahat itu sengaja diciptakan, juga peran CIA serta media propaganda Hollywood. Video In Lies We Trust ini berdurasi 2 jam 30 menit. Video ini semakin meyakinkan saya bahwa kejahatan bioterorism adalah NYATA.
Fight For Freedom!
Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
28.12.2010
di copi dari : http://iwanyuliyanto.co/2010/12/28/benarkah-virus-hiv-sengaja-diciptakan/