Human immunodeficiency virus
(HIV) penyebab AIDS tidak langsung menampakkan gejala infeksinya pada
manusia. Manusia, sebagai korban infeksi, juga tidak langsung merasakan
dampak virus berbahaya tersebut bagi tubuhnya.
Virus membutuhkan
waktu 5-10 tahun sampai menimbulkan gejala. Saat waktu yang dibutuhkan
terpenuhi, penyakit AIDS sudah menjangkiti tubuh penderita.
Selama kurun
waktu tersebut, ada beberapa tahapan infeksi hingga HIV kemudian
berkembang menjadi AIDS.
1. Tahap Pertama ( Tes HIV Masih Negatif )
a. HIV masuk ke dalam tubuh hingga terbentuk antibodi dalam darah.
b. Penderita HIV tampak dan merasa sehat.
c. Pada tahap ini, tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus.
d. Tahap ini berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan.
2. Tahap Kedua ( Tes HIV Masih Positif namun CD4 normal )
a. Pada tahap ini HIV mulai berkembang di dalam tubuh.
b. Tes HIV sudah bisa mendeteksi keberadaan virus karena antibodi yang mulai terbentuk.
c.
Penderita tampak sehat selama 5-10 tahun, bergantung pada daya tahan.
Rata-rata penderita bertahan selama 8 tahun. Namun di negara berkembang,
durasi tersebut lebih pendek.
3. Tahap Ketiga ( Tes HIV Masih Positif namun CD4 di bawah normal )
a. Pada tahap ini penderita dipastikan positif HIV dengan sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun.
b. Mulai muncul gejala infeksi oportunistis, misalnya pembengkakan kelenjar limfa atau diare terus-menerus.
c. Umumnya tahap ini berlangsung selama 1 bulan, bergantung pada daya tahan tubuh penderita.
4. Tahap Ke Empat yaitu AIDS ( Tes HIV Masih Positif + CD4 di bawah normal + Infeksi Oportunistis )
a. Pada tahap ini, penderita positif menderita AIDS.
b. Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
c. Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistis) menyebabkan kondisi penderita semakin parah.
Pada tahap ini, penderita harus secepatnya dibawa ke dokter dan menjalani terapi anti-retroviral virus (ARV). Terapi ARV akan mengendalikan virus HIV dalam tubuh sehingga dampak virus bisa ditekan.
Kendati
begitu, HIV sebetulnya bisa dikendalikan sedini mungkin sehingga bisa
menekan peluang timbulnya AIDS. "Sebaiknya lakukan cek darah sedini
mungkin, terutama bagi yang berisiko tinggi, misalnya pengguna narkoba
dengan jarum suntik, kerap berganti pasangan dan berhubungan seksual
tanpa kondom," kata Koordinator Pelaporan Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA) Nasional, Djadjat Sudradjat. Ilustrasi Human Immunodeficiency Virus (HIV)