Sekretaris
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Merauke Henny Astuti Suparman,
Senin (30/5/2011), menuturkan, risiko tertinggi tertular kini tidak lagi
pada kelompok pekerja seks, tetapi beralih ke kelompok ibu rumah
tangga. ”Sumber penularan dari hubungan seksual,” kata Henny di Merauke.
Berdasarkan data KPA Merauke, jumlah pengidap HIV/AIDS di Merauke hingga Maret 2011 ada 1.283 orang. Dari jumlah tersebut, 630 laki-laki dan 607 perempuan. Sisanya tidak diketahui.
Dari jumlah tersebut, 196 orang adalah
pekerja seks, 168 petani, dan 165 (12,86 persen) ibu rumah tangga.
Jumlah ibu rumah tangga pengidap HIV/AIDS meningkat dibandingkan dengan
data bulan Desember 2010 sebanyak 158 orang (12,57 persen).
”Bulan April 2011, kami temukan lagi tiga ibu rumah tangga positif HIV/AIDS,” kata Henny.
Menurut
dia, 3 dari 10 ibu rumah tangga pengidap HIV/AIDS tahun 2011 sedang
hamil. Diduga mereka tertular dari suami. ”Setelah diperiksa, ternyata
suaminya positif. Namun, ada juga suami tak mau dites,” katanya.
Ironisnya,
ada ibu hamil yang positif HIV/AIDS tak mau mendapat pengobatan
antiretroviral (ARV). ”Dia merasa sehat dan baik-baik saja sehingga
merasa tidak butuh ARV ataupun pendampingan,” kata Henny.
Di
Kabupaten Asmat, penyebaran HIV/AIDS juga cepat. Pada tahun 2006
tercatat satu orang terinfeksi. Sementara tahun 2010 ditemukan ada 41
orang yang terinfeksi. (RWN)
0 comments:
Posting Komentar
Berbagi pengalaman suport karena Allah